Bagikan:

JAKARTA - Uni Eropa akan menambah dukungan finansial untuk Otoritas Palestina (PA) dengan paket tiga tahun senilai sekitar 1,6 miliar euro, kata Komisaris Eropa yang bertanggung jawab untuk Timur Tengah.

Komisaris Eropa untuk Mediterania Dubravka Suica mengatakan, dukungan finansial tersebut akan berjalan seiring dengan reformasi Otoritas Palestina, yang telah dituduh oleh para kritikus melakukan korupsi dan pemerintahan yang buruk.

"Kami ingin mereka mereformasi diri mereka sendiri karena tanpa reformasi, mereka tidak akan cukup kuat dan kredibel untuk menjadi perantara, tidak hanya bagi kami, tetapi juga bagi Israel," kata Suica kepada Reuters, seperti dikutip 15 April.

Pernyataan komisaris tersebut disampaikan menjelang "dialog politik tingkat tinggi" pertama antara menteri luar negeri Uni Eropa dan pejabat senior Palestina termasuk Perdana Menteri Mohammad Mustafa di Luksemburg pada Hari Senin.

Suica menjelaskan, 620 juta euro akan digunakan untuk dukungan finansial dan reformasi PA, 576 juta euro untuk "ketahanan dan pemulihan" Tepi Barat dan Gaza, dan 400 juta euro akan diberikan dalam bentuk pinjaman dari Bank Investasi Eropa, tergantung persetujuan badan pengaturnya.

Ia menambahkan, dukungan rata-rata Uni Eropa untuk PA berjumlah sekitar 400 juta euro selama 12 tahun terakhir.

"Kami sekarang berinvestasi dengan cara yang kredibel di Otoritas Palestina," kata Suica.

Otoritas Palestina menyambut baik paket hibah dan pinjaman tersebut, yang dikatakannya "meningkatkan kemampuan lembaga nasional untuk bertahan dan menyediakan layanan, meskipun kondisi kemanusiaan yang sulit dan tantangan yang semakin memburuk".

Uni Eropa merupakan donor terbesar bagi Palestina dan pejabat Uni Eropa berharap Otoritas Palestina, yang mengelola Tepi Barat, juga suatu hari nanti dapat bertanggung jawab atas Gaza setelah perang antara Israel dan militan Hamas berakhir.

Namun, Pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu sejauh ini menolak gagasan untuk menyerahkan Gaza kepada PA dan mengabaikan tujuan Uni Eropa yang lebih luas, yaitu solusi dua negara, yang akan mencakup pembentukan negara Palestina.